Bismillahirrohmairrohiim. "Menjadi pemimpin itu sangat berat, terutama dikaitkan dengan pertanggungjawabannya, bukan saja di akhirat nanti bahkan di dunia beban menjadi pemimpin itu tidaklah ringan. Banyak sikap yang harus dimiliki oleh Pimpinan antara lain : Bersikap Lunak, Memiliki Kasih Sayang, Memiliki kompetensi dalam hal Nasihat, Bukan Type Penipu, Tidak bersikap keras, Berbuat untuk Kemaslahatan Rakyat, Bersikap Adil, Bersikap Hemat (Tidak Boros) dan Memperhatikan Kepentingan Rakyat.
Allah Ta'ala Berfirman", yang artinya : Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang mukmin yang mengikuti kamu". (Asy-Syu'ara', 26:215).
Kemudian pada Ayat lain, Allah Ta'ala berfirman:" Sesungguhnya Allah menyuruh untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat; dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran". (An-Nahl, 16:90).
- Hadist Tentang Penguasa Dalam Kepemimpinannya
1). Dari Ibnu 'Umar ra. berkata : "Saya mendengar Rasullulah saw. bersabda : " Kamu semuaadalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Penguasaadalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Suamiadalah pemimpin di dalam keluarganya dan akan diminta pertanggungjawabannya tentang kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin di dalam rumah suaminya dan akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin di dalam mengelola harta majikannya dan akan diminta pertanggungjawabannya tentang kepemimpinannya. Kamuadalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya" ( Riwayat Bukhari dan Muslim).
2). Dari Abu Ya'la Ma'qil bin Yasar ra. berkata : " Saya mendengar Rasullulah saw. bersabda": "Tiada seorang hamba yang diberi kepercayaan oleh Allah untuk memimpin rakyat kemudian ketika ia mati masih menipu rakyatnya melainkan Allah mengharamkan surga baginya". (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain dikatakan: " Kemudian ia tidak bertindak sesuai dengan nasihat agama maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga".
Dalam riwayat Muslim dikatakan :" Tidak ada seorang penguasa yang menguasai urusan-urusan umat islam kemudian ia tidak memperhatikan dan tidak memberi nasihat kepada mereka melainkan ia tidak akan masuk surga bersama-sama dengan mereka".
3). Dari Aisyah ra. berkata: " Saya mendengar Rasullulah saw. bersabda di rumahku ini: " Wahai Allah, barangsiapa yang diberi kekuasaan untuk mengurusi sesuatu dari urusan umatku kemudian ia mempersulit mereka maka sulitkanlah baginya. Dan barangsiapa yang diberi kekuasaan untuk mengurusi sesuatu dari urusan umatku kemudian ia mempermudah mereka maka mudahkanlah baginya". (Riwayat Muslim).
4). Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasullulah saw. bersabda: " Dahulu Bani Israil selalu dibimbing oleh nabi, setiap kali seorang nabi wafat maka digantikan oleh nabi yang lain, dan bahwasanya tidak akan nabi sesudah aku, yang akana ada setelah aku nanti adalah para khalifah, bahkan akan sangat banyak". Para sahabat bertanya: "Apakah yang perintahkan untuk kami?", beliau bersabda " Tepatilah bai'atmu yang pertama ini kemudian berikanlah kepada mereka apa yang menjadi haknya, dan bermohonlah kepada Allah agar apa yang menjadi hakmu terpenuhi karena sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban kepada mereka tentang bagaimana cara mereka memimpin umat". (Riwayat Bukhari dan Muslim).
5). Dari Abu Maryam Al Azdy bahwasanya ia berkata kepada Mu'awiyah ra. : "Saya mendengar Rasullulah saw. bersabda: " Barangsiapa yang diberi kekuasaan oleh Allah untuk mengurusi sesuatu dari urusan umat islam kemudian ia tidak memperhatikan kepentingan, kedukaan dan kemiskinan mereka, maka Allah tidak akan memperhatikan kepentingan, kedukaan dan kemiskinannya nanti pada hari kiamat". Kemudian Mu'awiyah mengangkat seseorang untuk mengurusi segala kepentingan manusia (Riwayat Abu Daud dan At Turmudzy).
- Tentang Penguasa yang Adil
Allah Ta'ala berfirman : " Sesungguhnya Allah menyuruh untuk berlaku adil dan berbuat Baik". (An-Nahl, 16 : 90).
Di ayat lain Allah Ta'ala berfirman: " Dan berlaku adilah kamu sekalian, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil". ( Al-Hujurat, 49 : 9).
- Hadist Penguasa yang adil
1). Dari Abdullah bin Amr bin Al'Ash ra. berkata, Rasullulah saw. bersabda: "Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil itu nanti di sisi Allah berada di atas mimbar dari cahaya. Mereka itu adalah orang-orang yang melaksanakan keadilan dalam memberikan hukum kepada keluarga mereka dan rakyat yang mereka perintah". (Riwayat Muslim).
2). Dari Auf bin Malik ra. berkata : " Saya mendengar Rasullulah saw. bersabda: " Pemimpin-pemimpinmu yang terbaik adalah mereka yang kamu cintai dan mereka mencintaimu, kamu senantiasa memohonkan rahmat buat mereka dan mereka memohonkan rahmat buat kamu. Pemimpin-pemimpinmu yang terjahat adalah yang mereka yang kamu benci dan mereka membencimu, kamu mengutuk mereka dan mereka mengutukmu". Kami bertanya: "Wahai Rasullulah , apakah tidak kita pecat saja mereka itu". Beliau menjawab: "Jangan, selama mereka masih mau menjalankan shalat bersama-sama dengan kamu" (Riwayat Muslim).
3). Dari Iyadl bin Himar ra. berkata: " Saya mendengar Rasullulah saw. bersabda: " Penghuni surga itu terdiri dari tiga kelompok yaitu: Penguasa yang adil dan disenangi, orang yang mempunyai sifat kasih sayang dan lunak hati kepada sanak keluarga dan setiap muslim, serta orang miskin yang menjaga kehormatan dirinya sedangkan ia mempunyai keluarga". (Riwayat Muslim).
Tentang Wajib Mentaati Penguasa dalam hal yang Baik, Dan Haram Mentaati Penguasa Dalam hal Maksiat.
Allah Ta'ala berfirman : " Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu sekalian kepada Allah dan Rasul-Nya serta orang yang memerintah kamu sekalian ( An-Nisa', 4 : 59).
Hadist keterkaitan :
1). Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: " Seorang muslim wajib mendengar dan taat baik dalam hal yang disukainya maupun hal yang dibencinya kecuali bila ia diperintah untuk mengerjakan maksiat. Apabila ia diperintah untuk mengerjakan maksiat maka ia tidak wajib untuk mendengar dan taat". ( Riwayat Bukhari dan Muslim).
2). Dari Ibnu Umar ra. berkata : " Ketika kami berbaiat kepada Rasullulah saw. untuk selalu mendengar dan taat, beliau bersabda kepada kami" : Dalam batas kemampuanmu". (Riwayat Bukhari dan Muslim).
3). Dari Abu Hunaidah Wail bin Hujr ra. berkata: " Salamah bin Yazid Al Ju'fiy bertanya kepada Rasullulah saw. dimana ia berkata: "Wahai Nabi Allah, bagaimana pendapat tuan seandainya di tengah-tengah kami diangkat para pemimpin yang mana mereka menuntut hak mereka kepada kami tetapi mereka tidak memenuhi hak kami, maka apakah yang tuan perintahkan kepada kami?" : Beliau tidak mengabaikan pertanyaan itu, kemudian Salamah bertanya lagi, maka Rasullulah saw. bersabda: " Dengarlah dan taatilah mereka, karena sesungguhnya mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas kewajiban mereka dan kamu juga akan dimintai pertanggungjawaban atas kewajibanmu". (Riwayat Muslim).
4). Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasullulah saw. bersabda: " Barangsiapa yang taat kepadaku maka ia benar-benar telah taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka kepadaku maka ia telah benar-benar durhaka kepada Allah. Barangsiapa yang taat kepada penguasa maka ia benar-benar taat kepadaku, dan barangsiapa yang durhaka kepada penguasa maka ia benar-benar telah durhaka kepadaku". (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dari beberapa keterangan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin harus memiliki beberapa kriteria Pemimpin, yaitu :
- Pemimpin itu harus Lunak [Tidak Kasar];
- Pemimpin itu harus Penuh Kasih Sayang kepada bawahannya atau rakyatnya;
- Pemimpin itu harus Menjadi Penasihat;
- Pemimpin itu harus adil;
- Pemimpin itu hidupnya tidak boros;
- Pemimpin itu harus berbuat Kemaslahatan [Bermanfaat];
- Pemimpin itu harus jujur [ Tidak Menipu];
- Pemimpin itu harus menepati janji;
- Pemimpin itu harus memperhatikan kepentingan bawahan [rakyat];
- Pemimpin itu tidak ambisi dengan jabatan.
(Sumber Materi : Buku Terjemah Riyadhus Shalihin, 2004).